Sabtu, 07 Juli 2012

Keramat tajug Serpong

SEJARAH KERAMAT TAJUG
Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) yang juga salah satu dari panglima perang Kerajaan Banten yang dipimpin oleh Sultan Ageng Tirtayasa mendapatkan tugas untuk membantu rakyat di Tangerang tepatnya di Benteng Selatan dalam melawan penjajahan Belanda sekaligus menyiarkan agama Islam.
Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) sendiri adalah putra dari Sultan Ageng Tirtayasa yang ke enam. Sultan Ageng Tirtayasa sendiri berputrakan sembilan anak yaitu :
1. Sultan Haji
2. Pangeran Purbaya
3. Pangeran Setiri
4. Pangeran Jogya
5. Raden Shoheh
6. Reden Muhammad Atief (Tubagus Atief)
7. Ratu Ayu
8. Ratu Fatimah
9. Ratu Komala (meninggal sewaktu kecil)
Setelah menyelesaikan tugasnya Di Benteng Selatan kemudian Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) kembali ke Banten dan mendapatkan gelar Tubagus Wetan dari ayahandanya sendiri Sultan Ageng Tyrtayasa. Karena jasa-jasanya kepada masyarakat disini maka masyarakat disini menikahkan Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) dengan Siti Almiyah wanita asli Desa Cilenggang ini dengan mas kawinnya Masjid Jami Al Ikhlas (dahulu Surau atau Tajug) yang sekarang masih berdiri.
Dikarenakan kondisi kesultanan Banten yang sedang mengalami kekacauan pada waktu itu yaitu adanya konflik antara Sultan Ageng Tyrtayasa dengan putranya sendiri Sultan Haji, hal ini menimbulkan kesulitan kepada Raden Muhammad Atief untuk memihak, maka Sultan Ageng Tyrtayasa memerintahkan kepada Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) untuk tinggal di Desa Cilenggang dengan membawa adiknya Ratu Ayu sambil tetap menyebarkan Agama Islam disini.
Dalam wasiatnya sebelum wafatnya kepada anak cucunya seandainya beliau wafat agar dimakamkan di dalam Surau atau Tajug (budaya masyarakat waktu itu dalam menyebut Surau) bersama dengan Ratu Ayu adik beliau yang wafat lebih dahulu. Dewasa ini masyarakat Desa Cilenggang pada khususnya dan masyarakat lain pada umumnya menyebut dengan istilah Kramat Tajug.
Asal muasal Gunung Puyuh Kramat Tajug
Dahulu Surau atau Tajug yang didirikan oleh Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) berdiri ditanah yang datar dan dikelilingi oleh persawahan. Ketika Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) dimakamkan di dalam Surau ini sesuai dengan wasiatnya, sebelumnya adik beliau Ratu Ayu juga dimakamkan disini. Maka lama kelamaan tanah yang tadinya datar berubah semakin meninggi yang sekarang dikenal oleh sebagian orang sebagai Gunung Puyuh. Tidak banyak orang mengetahui hal ini selain dari anak cucu keturunan Raden Muhammad Atief atau lebih dikenal sebagai Tugabus (Tb) Atief. Luas Gunung Puyuh ini diperkirakan sekarang mencapai sekitar dua hektar.
Raden Muhammad Atief (Tubagus Atief) menikah dengan Siti Almiyah memiliki empat putra yaitu :
1. Tubagus (Tb) Romadhon (dimakamkan di Kalipasir – Tangerang)
2. Tubagus (Tb) Arfah (dimakamkan di Kramat Tajug – Desa Cilenggang)
3. Tubagus (Tb) Raje (dimakamkan di Desa Kadubumbang – Cimanuk, Pandeglang)
4. Tubagus (Tb) Arja (dimakamkan di Gunung Sindur – Desa Jampang)
Keanehan lainnya adalah luas tanah dari Kramat Tajug yang sejak zaman dahulu juga berfungsi sebagai tempat pemakaman warga atau masyarakat Desa Cilenggang seakan tidak pernah sempit atau selalu cukup untuk dijadikan areal pemakaman baik oleh anak cucu dari Tubagus (Tb) Atief maupun oleh warga Desa Cilenggang sendiri.
Untuk menjaga kelestarian dari Kramat Tajug ini telah didirikan Yayasan Tubagus Atief yang diketuai oleh H. Tubagus (Tb) Imammudin dan juga Paguyuban Keluarga Muhammad Atief yang diketuai oleh H. Tubagus (Tb) Muin Basyuni dan Sekertaris Umumnya Tubagus (Tb) Moh. Sholeh Sutisna atau lebih dikenal dengan panggilan Sos Rendra
Sampai saat ini ritual ziarah masih sering dilakukan oleh keluarga dari Kramat Tajug. Setiap minggu ketiga pada setiap bulannya H. Tubagus Imammudin yang juga Ketua dari Yayasan Tubagus Atief memimpin sekitar 300 orang dari keturunan Kramat Tajug untuk ziarah dan tahlil. Dan setiap tanggal empat belas di bulan Maulid diadakan pencucian benda-benda milik dari Raden Muhammad Atief atau Tubagus (Tb) Atief.
Sampai sekarangpun masih banyak dari warga disekitar Desa Cilenggang dan masyarakat umum bahkan dari luar jawapun banyak yang datang untuk melakukan ziarah dan tirakat di Kramat Tajug.
(Tubagus Muhamad Atief – Anak dari Sultan Ageng Tyrtayasa)
Jika mengunjungi Desa Cilenggang, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, orang akan menemukan banyak situs bersejarah peninggalan masa lalu. Sayangnya apresiai pemerintah daerah tidak berbanding lurus dengan apresiasi masyarakat lokal untuk melestarikan keberadaan berbagai situs sejarah. Buktinya, kini situs-situs itu amat memprihatinkan lantaran tidak terawat atau terpelihara. Bahkan situs bersejarah itu seakan bisu, akibat sedikit penduduk lokal yang mampu mengisahkan riwayat sejarahnya. Jika ada, umumnya sudah berusia lanjut dan kurang runtut jika diminta menarasikan hal ihwal sebuah situs. Akibatnya, banyak pengunjung yang kesulitan memahami atau menangkap pesan sejarah di balik situs tersebut.
Di tempat ini, anda pasti akan dibuat kecewa karena tidak banyak penduduk yang mengetahui sejarahnya. Jika ada, narasi yang diberikan sepotong-sepotong dan terkadang kurang rasional karena kental dibumbui unsur mistis ketimbang data rasional.
Kebesaran kerajaan Banten di daerah ini seperti tak punya riwayat, tidak punya narasi arkeologis, kecuali dari narasi lisan dari penduduk sekitar yang sepotong-sepotong. Pertanyaan yang muncul kemudian, apa yang harus dilakukan masyarakat bersama pemangku kepentingan guna mempertahankan keberadaan situs sejarah itu? Pertanyaan ini menjadi penting diajukan.
Sebagai sebuah narasi sejarah local mutlak diperlukan. Sebab, sejarah tidak hanya memiliki narasi besar (mayor) yang berkisah tentang tokoh-tokoh dengan seluruh tindakan historisnya.
Sejarah, juga mengandung banyak serpihan yang mengandung narasi kecil (minor) tentang bangunan dengan seluruh pernik-perniknya, kisah manusia yang terjadi di dalam kemelut persoalan politik, sosial, budaya, dan hal-hal lain yang layak diketahui sebagai referensi bagi generasi demi generasi. Dalam konteks tersebut, situs-situs bersejarah merupakan tanda yang secara faktual dapat dibaca untuk mengenali sosok sebuah kekuasaan dan tokohnya secara komprehensif.
Selain itu, narasi sejarah lokal juga bisa menjadi sarana rekonstruksi sejarah agar spirit dari situs dan peninggalan sejarah itu, bisa menjiwai masyarakat di sekitarnya. Ketika masyarakat lokal tidak lagi memahami sejarah sebuah situs di daerahnya, maka bisa dipastikan perasaan untuk merawat dan menjaga itu akan hilang. Jangankan merawat, mengunjungi saja mereka enggan. Jika demikian halnya, transformasi nilai historis dan spirit sebuah situs terhadap penduduk lokal, tidak akan terjadi.
Kita tentu tidak ingin satu generasi mendatang, terlepas akar sejarahnya lantaran rusak dan musnahnya situs-situs sejarah. Sebelum terlambat, sudah saatnya pemerintah dibantu masyarakat, melakukan revitalisasi situs dalam bentuk pelesatariannya.
Para pengunjung ingin mengetahui kejayaan perjuangan Islam dan sejarah Kerajaan Banten disini serta perlawanan mereka terhadap penjajah Belanda melalui VOC-nya dimasa lalu bukan hanya dari situs-situs belaka. Mereka butuh narasi yang akan memberikan cara pandang baru, dan rasa ketertarikan lebih dalam tentang kota ini. Ketika ketertarikan itu muncul, mereka tentu akan kembali lagi tidak hanya sendirian, tetapi dengan keluarga dan rekan-rekannya. Sudah pasti, dunia pariwisata Tangerang Selatan pada umumnya dan masyarakat lokal sekitar situs akan diuntungkan.
Akhirnya, sudah saatnya kita membuat narasi sejarah situs-situs peninggalan masa lalu. Selain sebagai sebagai wujud penghargaan, melalui narasi itu kita bisa mengambil hikmah sembari meneruskan perjuangan para pendahulu. Semoga.
Ahli Waris Keramat Tajug Minta Perlindungan [Nusantara]
Khawatir Kena Gusur
Ahli Waris Keramat Tajug Minta Perlindungan
Tangerang, Pelita
Ahli waris Komplek Makam Keramat Tajug, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Banten, mendesak Pemkot agar menjadikannya sebagai situs sejarah.
Bila terlambat diantisipasi, komplek makam itu dikhawatirkan akan terkena pengembangan, seperti terjadi di Tanjung Priok, Jakarta Utara baru-baru ini.
Drs H Abdul Muin Basyuni MM Ketua Umum Paguyuban Keluarga Besar Keramat Tajug mengatakan, desakan dari ahli waris dan para peziarah tersebut sudah lama digulirkan. Tetapi pihaknya merasa kesulitan mengingat Kota Tangsel masih dalam masa transisi.
Sebelum adanya pemekaran aspirasi ini sudah kami sampaikan ke Pemkab Tangerang. Namun belum ada tanggapan serius. Sementara pembangunan yang ada di kota ini semakin gencar dan kekhawatiran kian memuncak ketika dua air terjun di Pelayangan juga telah hilang, padahal itu juga merupakan cagar budaya yang diakui Pemkab, kata H Muin, Sabtu (17/4).
Menurut Muin, pengajuan Keramat Tajug sangat beralasan karena di lokasi itu terdapat makam Tb Atief, seorang Panglima Perang Kerajaan Banten pada Pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa. Dengan segala keterbatasan, Keramat Tajug sudah dikenal sebagai obyek wisata religi.
Peziarah Komplek Makam Keramat Tajug tidak hanya datang dari kawasan Banten dan Jawa Barat tapi juga Sumatera, Jakarta, Sulawesi, dan wilayah lainnya. Persoalannya mungkin beda bila nantinya disyahkan sebagai situs sejarah, bisa jadi yang datang ke sini dari semua kalangan dan tingkat pendidikan, lanjut Muin.
Muin berharap Pemkot memperhatikan situs ini mengingat derasnya pembangunan di Tangerang Selatan yang didominasi pengembang properti papan atas seperti Grup Sinarmas, Sumarecon, Agung Sedayu dan lain-lain. Meski pengembang seperti Sinarmas berjanji tidak akan menyentuh Tajug, kekhawatiran masih membebani para ahli waris.
Kecuali ada kesepakatan tertulis, kata Muin.
Sementara Dinas Pemuda, Olahraga, Budaya dan Pariwisata Kota Tangerang Selatan yang punya kewenangan tidak memiliki data terkait cagar budaya dan situs sejarah di seluruh wilayah Tangerang. Yang tersedia hanya data hotel, obyek wisata, mal dan restoran. Kota ini baru terbentuk satu tahun. Jangankan data situs, urusan internal kantor saja butuh penanganan serius, ucap Kadispora, Drs H Dadang Raharja, Sabtu lalu.
Kabid Budpar Drs Supryatna MM pun memberikan alasan yang sama. Pihaknya justru meminta peran serta budayawan dan tokoh masyarakat untuk mengggali dan melaporkan data itu.
Dadang berharap para ahli waris Tb Atief bisa sabar sampai usulan agar Keramat Tajug menjadi situs sejarah akan terlaksana.

6 komentar:

  1. sy suka sekali situs sejarah, terima ksh bang haji Noursono utk blog situs sejarah daerah kita, bertambah ilmu yg sy dpt, terima ksh byk bang.

    BalasHapus
  2. KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.


    KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.

    BalasHapus
  3. kisah NYATA berbagi info...
    saya belum lama ini
    bulan juni 2016
    tepat di hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
    KU DI TIPU

    rumah juru kunci (PALSU)
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    ciri-ciri: orang kurus,kulit kuning sawo,tinggi 160+
    (PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
    melakukan pesugihan dana Goib
    di desa pagundan
    kampung dusun kliwon
    kuningan (jawa)
    tempat tinggal istri ke 1(TUA)
    (anak 2 cowo)
    juru kunci (PALSU)
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    mempunyai 3 istri
    selama menipu sebagai juru kunci PALSU 8 thn...

    tempat makam keramat&sumur keramat
    desa pagundan (TIPUAN/PENIPU)
    kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
    aku hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016) melakukan ritual selama 3x..(Ritual)...
    sampai aku merogoh kocek ku sebesar 35jt lebih...
    membeli CERUTU JANGKRIK (komplit)
    35pcs x 600rb = 21 jt
    mebeli sesaji (komplit):
    nasi tumpeng
    buah,menyan,kembang dll
    sebesar 14jt lebih...

    juru kunci (MENIPU KU)
    a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    alamat Rumah tinggal >>>>
    istri (MUDA) ke 2 anak 4 (3 cewek 1 laki)
    Desa sidarja
    kampung cisalak
    blok pahing
    kecamatan ciawi gebang
    kabupaten kuningan (jawa)
    Rumah a/n:Ading 36thn (PENIPU)
    yg mengaku juru kunci..
    di belakang sekolah SD negri
    turun lapangan bola
    sidaraja kuningan

    ku mengadakan Ritual dana goib
    hari jumat (10-6-2016) sampai hari minggu (12-6-2016)
    di makam keramat & sumur keramat
    di desa pagundan
    kampung dusun kliwon (KUNINGAN)
    selama 3x...(3 hari komplit sesajen)
    tepat ritual yg ke 3 hari minggu,
    juru kunci PALSU
    a/n: Ading 36thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    berkata di makam keramat,mengatakan uang dana goib,akan di antar langsung oleh arwah makam keramat
    desa pagundan
    kampung dusun kliwon (kuningan)
    tepat jam 1 malam di Rumah aku
    tggu di jembatan ke5 dekat Rumah ku

    setelah melakukan ritual yg ke3x..
    (komplit sesajen dari ke 1x-3x)
    ku lansung bergegas pulang ke Rumah
    dan ku sampai di jembatan yg ke5
    hari minggu pkl 11 malam...
    ku tunggu,sambil baca mantra panggil arwah makam keramat
    ku baca mantra sampai pkl 3 subuh (minggu 12-6-2016)
    arwah makam keramat tak kunjung hadir/datang...
    juru kunci PALSU
    a/n:Ading 36 thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    ku tlp&sms juru kunci palsu itu
    tidak di angkat&tidak membalas sms ku sama sekali (ku di tipu)..

    hati-hati saudara ku
    jangan mudah percaya,apa lagi baru kenal&mengaku juru kunci,paranormal,dukun dsb
    (modus penipuan)

    www.ading36thn_penipuan.com
    sekian dan terima kasih

    alamat rumah yg di tinggal&di tempati >>>>
    juru kunci (PALSU)
    a/n: Ading 36 thn (PENIPU)
    hp.081223871269
    (PRAKTEK DGN BONEKA JENGLOT PALSU)
    istri (MUDA) ke 2 mempuyai
    anak 4 (cewe 3 cowo 1)
    desa sidarja
    kampung cisalak
    desa pahing
    kecamatan ciawi gebang
    kabupaten kuningan (jawa)
    di belakang SD NEGRI
    SiDARAJA KUNINGAN

    BalasHapus
    Balasan
    1. wis sing sabar, lagian anda juga percaya bgitu saja pengin mendapatkan sesuatu yg besar tapi dgn cara yg tidak masuk akal, kalo begini siapa yg pintar?? anda atau si dukun itu???
      memang skrang bnyak yg cari peluang.... peluang untuk nipu, makanya kita harus smart thingking

      Hapus